Aku hanya bukan apa-apa , dan sepertinya sama sekali tidak ditakdirkan untuk menjadi apa-apa . dan aku satu-satunya organisme berakal yang tidak melalui fase-fase yang bisa dikatakan indah semacam apapun .
Lihatlah aku , aku serupa kaleng berkarat di tepi Trotoar , serupa ember plastik yang berkerut akibat panasnya genggaman api yang menghitamkan warna hijauku , serupa sisa rokok yang tinggal 2 cm lagi , hasil dari loncatan mulut laki-laki hitam lebam sejenis preman pasar berantai besar dipinggangnya .
Ya , itulah aku , yang setiap harinya selalu berpindah paling jauh 1 mil . berpindah dari tendangan kaki orang yang menyepakku , aku bisa mengenali kaki2 itu . setiap tendangan mereka berbeda , dari sepatu macam eager , convers,sampai sendal jepit belel dan kaki telanjang pun pernah menendangku .
sekali lagi , aku hanya sampah semacam itu , tidak ada yang akan peduli , sekalipun aku berteriak agar mereka berhenti menginjakku .